Cara Riset Keyword Paling Jitu
Memilih kata kunci atau keyword yang tepat untuk blog merupakan hal yang sangat penting. Jika sobat memilih keyword yang salah maka jangan heran jika blog sobat sepi pengunjung bagaikan kuburan.
Kalau blognya sudah sepi pengunjung nanti ujung-ujungnya jadi males ngeblog. Kalo sudah males ngeblog kemungkinan besar bakalan berhenti ngeblog.
Tapi mudah-mudahan dengan membaca postingan ini sobat nggak akan berhenti ngeblog sampai benar-benar bisa mendapatkan pengunjung yang banyak.
Riset keyword itu sejenis apaan sih, Mas?
Riset keyword atau lebih tepatnya riset kata kunci merupakan salah satu bagian dalam strategi SEO atau pengoptimalan mesin pencari.
Bagi sobat yang ingin mendapatkan pengunjung dari mesin pencari maka tidak ada alasan untuk tidak melakukan riset keyword. Sobat tetap bisa mendapatkan pengujung dari mesin pencari tanpa riset keyword, tapi bisa dipastikan tidak akan maksimal.
Riset keyword pada intinya adalah mencari kata kunci yang sering diketikan oleh orang di mesin pencari sesuai dengan topik blog sobat.
Misalnya jika blog sobat membahas tentang sepakbola, maka kira-kira kata kunci apa yang sering digunakan orang untuk mencari informasi seputar sepakbola di mesin pencari.
Apakah “Jadwal Liga Inggris“ atau “Klasemen Liga Inggris“ atau “Goal terbaik sepanjang masa“ atau yang lain-lainnya.
Sampai disini saya yakin sobat sudah paham apa tujuan dari riset keyword.
Mengenal jenis-jenis keyword
Sebelum sobat membaca postingan ini lebih lanjut, ada baiknya untuk lebih dulu memahami beberapa jenis-jenis keyword karena dalam dunia per-SEO-an, keyword memiliki banyak sekali jenis.
Beberapa jenis-jenis keyword tersebut adalah:
- Short tail keyword
- Long tail keyword
- Keyword abadi
- Keyword musiman
Selain keempat jenis keyword di atas sebenernya masih ada beberapa jenis yang lain. Tapi yang paling penting untuk diketahui adalah keempat jenis di atas.
Berikut adalah penjelasan lebih lengkapnya:
1. Short tail keyword
Short tail keyword adalah kata kunci yang pada umumnya hanya terdiri dari satu atau dua kata saja. Misalnya seperti ini :
- Android
- Smarphone
- Android Murah
- Smartphone Terbaru
- dll.
Jenis keyword seperti ini biasanya mempunyai tingkat persaingan yang sangat tinggi. Sangat sulit untuk bisa bersaing pada keyword seperti ini kecuali sobat mempunyai ilmu SEO tingkat Dewa.
2. Long tail keyword
Long tail keyword merupakan versi panjang dari short tail keyword. Contohnya seperti ini:
- Daftar Smarphone Android Paling Keren
- Smartphone Android Samsung Terbaik
- dll.
Jika sobat masih pemula maka long tail keyword jelas lebih direkomendasikan karena tingkat persaingan yang cenderung lebih rendah dan memudahkan sobat untuk menguasai posisi teratas mesin pencari.
Kekurangan dari long tail keyword adalah trafik yang didapatkan tidak sebanyak short tail keyword. Selain itu juga cukup sulit untuk menemukan long tail keyword yang benar-benar bagus.
3. Keyword abadi
Keyword abadi adalah sebuah kata kunci yang selalu digunakan orang untuk mencari informasi pada mesin pencari dan tidak akan basi ditelan zaman.
Contohnya kata kunci berikut ini:
“Cara menyembuhkan sakit kepala”
Kata kunci tersebut termasuk kata kunci abadi karena semua orang pasti mengalami yang namanya sakit kepala.
4. Keyword musiman
Keyword musiman adalah kebalikan dari keyword abadi, yaitu keyword yang bersifat musiman atau hanya populer sesaat.
Contohnya kata kunci berikut ini:
“Hasil pertandingan Real Madrid vs Juventus”
Tanpa dijelaskan saya yakin sobat tahulah perbedaan antara keyword abadi dan keyword musiman.
Cara Riset Keyword
Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah, gimana caranya melakukan riset keyword?
Nah di bawah ini adalah tutorial lengkap bagaimana cara melakukan riset keyword dengan memanfaatkan dua buah tools gratis bernama Ubersuggest dan juga Google Adwords: Keyword Planner.
Sebenarnya bisa saja hanya menggunakan Google AdWords: Keyword Planner, namun keyword yang dihasilkan kurang bervariasi. Oleh karena itu kita memerlukan bantuan dari Ubersuggest.
Fungsi dari Ubersuggest di sini adalah untuk menemukan keyword variasi dari keyword utama yang kita target. Tujuannya tentu saja untuk menemukan long tail keyword.
Selain Ubbersuggest masih ada beberapa tools lain yang serupa yang tidak kalah bagus, seperti:
- http://keywordshitter.com
- http://keywordtool.io
- dll.
Tapi untuk tutorial kali ini saya hanya akan menggunakan Ubbersuggest saja.
Sedangkan tugas dari Google Adwords: Keyword Planner sendiri udah pasti untuk menganalisis jumlah pencarian dan juga tingkat persaingan pengiklan AdWords (cocok untuk yang ingin menghasilkan uang dari Google AdSense).
Bagaimana prosesnya? silakan disimak di bawah ini :
Langkah Pertama: Mencari benih keyword
Hal pertama yang perlu sobat lakukan adalah mencari benih keyword yang berhubungan dengan topik blog sobat.
Benih keyword adalah keyword yang akan kita gunakan untuk menemukan keyword-keyword yang lain atau sering disebut sebagai keyword turunan.
Umumnya benih keyword terdiri dari satu atau dua kata saja, jadi termasuk dalam kategori short tail keyword.
Untuk mencari benih keyword sobat bisa menggunakan insting. Pikirkan kira-kira kata kunci apa saja yang berhubungan dengan topik blog atau website sobat.
Misalnya jika blog sobat membahas Teknologi, maka benih keyword-nya bisa seperti:
- Komputer
- Software
- Internet
- Gadget
- dll.
Langkah Kedua: Mencari long tail keyword
Jika sobat sudah menemukan daftar benih keyword, sekarang saatnya menggunakan benih-benih keyword tersebut untuk menemukan keyword turunan berupa long tail keyword.
Caranya…
1. Pergi ke http://ubersuggest.org
2. Masukan kata kunci apa saja yang menurut sobat berhubungan dengan topik blog sobat.
- Masukan kata kunci. Dalam hal ini contohnya “Android“
- Pilih bahasa. Dalam hal ini contohnya “Indonesian“
- Klik Suggest
3. Setelah itu akan muncul daftar keyword yang berkaitan dengan “Android”
4. Karena daftar keyword-nya masih terdiri dua sampai tiga kata saja, sobat bisa klik daftar keyword yang tampil di situ, nanti ubersuggest akan otomatis mencari daftar keyword turunan yang lain.
5. Jika sudah, klik aja “Select All Keywords”
6. Klik “Get”
7. Copy semua keyword dan simpan di komputer sobat dalam bentuk file .txt
Langkah Ketiga: Menganalisis Jumlah Pencarian Keyword
Langkah selanjutnya adalah menganalisis jumah pencarian di mesin pencari dari keyword-keyword yang sudah kita dapatkan dari Ubersuggest.
Hal yang paling mudah yang bisa kita lakukan adalah dengan memanfaatkan Google AdWords Keyword Planner.
Caranya:
1. Masuk ke Google Adwords: Keyword Planner
- Klik “Get search volume data and trends“
- Upload file keyword yang sudah sobat simpan sebelumnya
- Klik “Get search volume”
2. Klik “Download”
3. Pilih format file .CSV dan klik Download
4. Buka file CSV yang sudah didownload setelah itu silakan bisa dipilih-pilih mana kata kunci yang paling bagus berdasarkan jumlah pencarian yang sobat inginkan.
Perlu diketahui bahwa data-data yang ditampilkan dari Google Keywords Planner tidaklah 100% akurat. Jika di situ tertulis jumlah pencarian perbulan 1000, maka bukan jaminan blog sobat akan mendapatkan 1000 visitor perbulan jika berada di posisi 1 Google. Bisa lebih banyak dan juga bisa lebih sedikit.
Langkah Keempat: Menganalisis tingkat persaingan
Hal yang tidak kalah penting tentunya menganalisis tingkat persaingan di mesin pencari google sesusai dengan tingkat kemampuan SEO yang kita miliki. Untuk yang satu ini kita bisa melakukannya secara manual.
Mas, di Google AdWords Keyword Planner kan ada data tingkat persaingan juga, kenapa nggak pake itu aja?
Data tingkat persaingan yang ada di Google AdWords Keyword Planner adalah persaingan pengiklan di AdWords bukan persaingan di mesin pencari Google.
Untuk cara menganalisis tingkat persaingan sobat bisa memanfaatkan Extensi browser seperti SEOQuake atau MozBar.
Di bawah adalah screenshot contoh hasil pencarian dari keyword “Android Murah”
Nah dengan menggunakan extensi browser seperti SEOQuake, kita bisa melihat PR, Backlink, ranking alexa, dll. dari web-web yang muncul pada SERP atau halaman hasil pencarian.
Saya bingung mas cara menentukan keyword yang persaingannya tidak terlalu sulit, gimana ya?
Sobat bisa menilai tingkat persaingan berdasarkan dari Jumlah hasil pencarian, pagerank, rangking alexa, jumlah index, dll.
Beberapa tips yang bisa saya berikan adalah :
- Jangan pilih keyword yang memiliki jumlah hasil pencarian di atas satu juta.
- Jangan pilih keyword yang dikuasi oleh web-web otoriatas, contohnya: Wikipedia
- Jangan pilih keyword yang dikuasi oleh web-web dengan pagerank di atas 5
- Jangan pilih keyword yang dikuasi oleh web-web dengan page authority dan domain authority di atas 50 (gunakan Extensi MozBar)
- dan lain sebagainya
Langkah Kelima: Mengeksekusi Keyword
Tentu saja jika sobat sudah menemukan keyword yang pas maka langkah selanjutnya adalah mengoptimasi keyword tersebut.
ConversionConversion EmoticonEmoticon